Sabtu, 19 Januari 2019

KUMPULAN KARYAKU
SILAHKAN DIKUNJUNGI

1. https://www.youtube.com/watch?v=vuZgfw3_m8o
2. https://www.youtube.com/watch?v=vv9YZP9QBk4
3. https://www.youtube.com/watch?v=CPGFjkvru9s
4. https://www.youtube.com/watch?v=JLmMBsXo5v8
5. https://www.youtube.com/watch?v=9a6qSkmwBfk
6. https://youtu.be/CJZQueU_vJs
7. https://www.youtube.com/watch?v=1sVmc23Pu8w
8. https://www.youtube.com/watch?v=FhPrVYm3R5I
9. https://www.youtube.com/watch?v=KkrFIFsolUc
10. https://www.youtube.com/watch?v=txPrWOp49YQ
11. https://www.youtube.com/watch?v=kXv4FCSbllU
12. https://www.youtube.com/watch?v=_oDnNji4y8Q
13. https://www.youtube.com/watch?v=xkJjfDwXNRc
14. https://www.youtube.com/watch?v=JS3l8jUNR14
15. https://www.youtube.com/watch?v=KkrFIFsolUc
16. https://www.youtube.com/watch?v=fhqoEPweGYo
17. https://www.youtube.com/watch?v=8MZNmSfO6Os


Jumat, 20 Mei 2011

PTK SEGI EMPAT

ABSTRAK

Budi Siswoyo, S.Pd. 2010. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sifat-sifat segiempat dengan pendekatan STAD (Student Teams-Achievement Divisions) di kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2009/2010.
Penelitian ini bertujuan  untuk mencari model pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan materi KD 6.2 “Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajarangenjang, belahketupat dan layang-layang bagi siswa kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kutalimbaru.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi dasar diatas antara lain disebabkan materi pembelajaran yang disampaikan tidak bertahan lama dalam ingatan siswa, pembelajaran yang dilakukan guru masih monoton, cenderung menggunakan metode ceramah,  dan kurangnya motivasi belajar siswa ditandai dengan minimnya alat bantu belajar seperti pinsil, penggaris, penghapus dan sebagainya menyebabkan pembelajaran berlangsung kurang efektif dan efisien.
Yang menjadi subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kutalimbaru sedang objeknya adalah pendekatan STAD (Student Teams-Achievement Divisions) dalam pembelajaran KD 6.2 “Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajarangenjang, belahketupat dan layang-layang.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan penekanan pada bagaimana cara mengaktifkan siswa, selanjutnya pada siklus 2, pembelajaran dilaksanakan dengan pendekatan STAD.
Dari penelitian yang dilakukan dengan meneliti kondisi awal siswa yang diukur dengan alat tes tertulis dan hasil penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa dalam menguasai materi KD 6.2 yang diberikan. Pada siklus I, ketuntasan belajar siswa pada materi ini meningkat sebesar 50,38% (hasil belajar siswa meningkat sebesar 22,81) dari kondisi awal sedang kondisi pada siklus I setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat sebesar 28,12% (hasil belajar siswa meningkat sebesar 13,44) atau dengan kata lain tindakan yang dilakukan pada penelitian (terdiri dari 2 siklus) dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 36,25 dan ketuntasan belajar sebesar 78,50%. Untuk itu peneliti merekomendasikan pada pelaksana pembelajaran (guru matematika) untuk melaksanakan pembelajaran pada materi ”Mengidentifikasi sifat-sifat persegipanjang, persegi, trapesium, jajarangenjang, belahketupat dan layang-layangdengan menggunakan pendekatan STAD (Student Teams-Achievement Divisions).
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendekatan STAD, Sifat-sifat Segiempat

Jurnal PTK KOORDINAT KARTESIUS


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MELETAKKAN TITIK KOORDINAT PADA BIDANG KARTESIUS DENGAN SIMULASI PERMAINAN PERANG-PERANGAN BAGI SISWA  KELAS VIII-2 SMP NEGERI 2 KUTALIMBARU T.P. 2009/2010
BUDI SISWOYO
Guru Matematika di SMP Negeri 2 Kutalimbaru – Deli Serdang
Abstrak. Penelitian ini bertujuan  untuk mencari teknik pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mengajarkan materi KD 1.5 ”Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius”  bagi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru dengan cara mengaktifkan siswa pada pembelajaran. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada Kompetensi Dasar 1.5 diantaranya disebabkan faktor kesalahan siswa dalam meletakkan titik pada bidang kartesius. Yang menjadi subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru sedang objeknya adalah pembelajaran materi KD 1.5 ”Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius” pada mata pelajaran Matematika yang diajarkan dengan cara mengaktifkan siswa dengan simulasi permainan perang-perangan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan penekanan pada bagaimana cara mengaktifkan siswa, selanjutnya pada siklus 2, pembelajaran dilaksanakan melalui simulasi permainan perang-perangan. Dari penelitian yang dilakukan dengan meneliti kondisi awal siswa yang diukur dengan alat tes tertulis dan hasil penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa dalam menguasai materi yang diberikan. Pada siklus 1, peningkatan penguasaan materi ini meningkat sebesar 26,31% dari kondisi awal sedang kondisi pada siklus I setelah dilakukan tindakan pada siklus 2 meningkat sebesar 18,42% atau dengan kata lain tindakan yang dilakukan pada penelitian (terdiri dari 2 siklus) dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 44,73%. Untuk itu peneliti merekomendasikan pada pelaksana pembelajaran (guru matematika) untuk melaksanakan pembelajaran pada materi ”Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius” dengan menggunakan simulasi permainan perang-perangan.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Permainan Perang-perangan, Koordinat Kartesius
PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu pembelajaran salah satunya ditandai dengan tingginya prestasi belajar siswa. Berkaitan dengan itu, ternyata mutu pendidikan khususnya pendidikan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Tentu kita masih ingat akan Standarisasi Ujian Nasional (UN) dengan nilai masing–masing mata pelajaran 5,50 yang dikeluhkan oleh semua pihak, baik para pendidik maupun orang tua siswa sendiri, bahkan menjadi momok bagi para siswa. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi karena nilai 5,50 adalah masih dalam kategori kurang.
Melihat kondisi tersebut beberapa upaya dilakukan guru  antara lain dengan mengkombinasikan permainan dalam pembelajaran, karena pada dasarnya setiap guru selalu mendambakan kegiatan pembelajaran yang dilakukannya di dalam kelas menyenangkan bagi siswa. Melalui situasi belajar yang menyenangkan diharapkan siswa akan lebih mudah memahami apa yang diajarkan sehingga dapat memiliki kompetensi yang diharapkan.
Berbagai usaha dilakukan guru untuk menjadikan pembelajaran yang disajikannya  menyenangkan bagi siswa, diantaranya penerapan berbagai teknik dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar secara optimal. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar dan selanjutnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pada mata pelajaran matematika kelas VIII semester 1, pembelajaran kompetensi dasar “Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius”, siswa diharapkan dapat menggambar grafik fungsi aljabar dengan cara menentukan koordinat titik-titik pada bidang cartesius. Hal ini dapat didukung dengan menggunakan simulasi pembelajaran berupa permainan perang-perangan dengan pertimbangan, kebanyakan siswa kelas VIII, waktunya masih cenderung dimanfaatkan untuk bermain.
Menyikapi kecenderungan inilah sebaiknya peserta didik diberi pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan teknik pembelajaran seolah sambil bermain agar matematika tidak lagi menjadi momok bagi peserta didik. Guru harus mampu menciptakan situasi pembelajaran yang menjadikan Kompetensi Dasar “Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius”, lebih bermakna dengan menerapkan teknik pembelajaran yang mudah, menyenangkan dan akrab dengan kehidupan siswa.
Pengalaman peneliti sebagai guru mata pelajaran Matematika selama 10 tahun  di SMP Negeri 2 Kutalimbaru menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam Kompetensi Dasar di atas relatif rendah, dimana hasil belajar siswa pada tahun pelajaran 2008/2009 hanya mencapai rata-rata 63,35 dan dengan nilai KKM sebesar 60,00 ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 56,25%. Selanjutnya, dari pengalaman Bambang Supriyanto selama menjadi Kepala Sekolah sekaligus guru mata pelajaran Matematika, menilai bahwa pembelajaran yang dilakukan guru masih monoton, cenderung menggunakan metode ceramah, dan kurang bervariasi dalam teknik pembelajarannya.
Penggunaan simulasi permainan perang-perangan dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, karena siswa diajak mendapatkan pengalaman dari apa yang ia lakukan. Sementara itu, untuk membuat media pendukung permainan di atas sangatlah mudah dan murah.
Berdasarkan hal di atas, peneliti membuat karya tulis berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa  dalam meletakkan titik koordinat pada bidang kartesius dengan simulasi permainan perang-perangan bagi siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 2 Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2009/2010.

SIMULASI PERMAINAN PERANG-PERANGAN
            Banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menentukan letak titik koordinat pada bidang kartesius. Apakah itu karena motivasi belajar siswa yang kurang, konsentrasi belajar yang sering terganggu, kevakuman siswa dalam belajar, kurangnya alat pelengkap pembelajaran atau kesalahan konsep pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan simulasi permainan perang-perangan diharapkan akan mampu melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Selanjutnya, suasana pembelajaran akan menjadi hidup dan menyenangkan. Mel Silberman (2002:2) menjelaskan, “What I hear, see, and ask questions about or discuss with someone else, I begin to understand. What I hear, see, discuss and do, I acquire knowledge and skill (Apa yang saya dengar, lihat, dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan)”.
            Dalam pembelajaran kompetensi dasar “Membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat kartesius menggunakan simulasi permainan perang-perangan, guru dapat menyediakan media pendukung pembelajaran berupa seperangkat alat permainan yang digunakan oleh dua siswa atau lebih secara bersamaan seperti gambar berikut:


 























Gambar 3:      Alat permainan yang menunjukkan letak kedudukan kapal 
pada koordinat sasaran (2,2), (2,3), dan (3,2)
Penggunaan alat permainan di atas dalam pembelajaran dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1.      Setiap alat permainan dapat digunakan oleh sekelompok siswa terdiri dari dua siswa atau lebih sesuai dengan kondisi kelas.
2.      Setiap  kelompok diberi tugas untuk menjadi pemain bertahan (dalam kapal perang) dan beberapa orang penyerang/penebak.
3.      Siswa yang bertindak sebagai penyerang menebak tempat kedudukan atau lokasi (titik koordinat) dimana kapal berada. Siswa yang bertahan dalam kapal perang mencatat atau meletakkan titik koordinat tebakan dari temannya.
DAFTAR TEBAKAN SISWA
DALAM SIMULASI PERMAINAN PERANG-PERANGAN
Tebakan ke:
Koordinat Tebakan
Penyerang A
Penyerang  B
Penyerang C
Penyerang D
I
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
II
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
III
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
IV
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
V
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
(    ,    )
Tebakan Benar




Tebakan Salah




PTK KESEBANGUNAN


ABSTRAKSI
Budi Siswoyo, S.Pd. “Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Untuk Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran Materi Kesebangunan Bagi Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2009/2010“

Penelitian ini bertujuan  untuk mencari strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dalam mengajarkan materi kesebangunan bagi siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kutalimbaru dengan cara mengaktifkan siswa pada pembelajaran. Strategi dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui 2 siklus. Setiap siklus meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dan pada siklus 2, pembelajaran dilaksanakan melalui praktek lapangan.
Yang menjadi subjek pada penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Kutalimbaru sedang objeknya adalah pembelajaran materi kesebangunan pada mata pelajaran Matematika yang diajarkan dengan cara mengaktifkan siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan praktek lapangan.
Dari penelitian yang dilakukan dengan meneliti kondisi awal siswa yang diukur dengan alat tes tertulis dan hasil penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus terlihat adanya peningkatan hasil yang dicapai siswa dalam menguasai materi kesebangunan yang diberikan. Pada siklus I, peningkatan penguasaan materi ini meningkat sebesar 26,32 % dari kondisi awal sedang kondisi pada siklus I setelah dilakukan tindakan pada siklus II meningkat sebesar 28,95 % atau dengan kata lain tindakan yang dilakukan pada penelitian (terdiri dari 2 siklus) dapat meningkatkan penguasaan siswa sebesar 55,27 %.
Dari hasil penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merekomendasikan pada pelaksana pembelajaran (guru matematika) untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dan kegiatan praktek lapangan.

Kata Kunci: Pembelajaran Aktif, Pembelajaran efisien, Kesebangunan

PTK BILANGAN BULAT

ABSTRAK
Kata Kunci : Operasi Hitung Bilangan Bulat, Model Pembelajaran Jigsaw
Budi Siswoyo, 2007. Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Operasi Hitung Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Jigsaw di Kelas VII-1 SMP Negeri 2 Kutalimbaru.
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam operasi hitung bilangan bulat sekaligus mengefektifkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Objek penelitian ini adalah guru mata pelajaran matematika sebanyak 3 orang termasuk peneliti, dan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kutalimbaru Tahun Pelajaran 2007/2008 sebanyak 20 orang dengan teknik pengumpulan data adalah observasi dan supervisi kunjungan kelas oleh Kepala Sekolah untuk melihat efektifitas dan efisiensi kinerja guru serta penilaian akhir pelaksanaan pembelajaran (post test) oleh peneliti untuk melihat hasil belajar siswa.
Teknik analisis data yang digunakan adalah Statistik Diskriptif. Hasil penelitian ini diketahui bahwa melalui Model Pembelajaran JIGSAW selama dua siklus maka kemampuan siswa dalam menyerap topik pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat dapat ditingkatkan dengan rata-rata kelas awal 54,85 (kategori kurang) menjadi 65,25 (kategori cukup) atau meningkat sebesar 18,96%. Selanjutnya dari hasil tindakan observasi/supervisi oleh Kepala Sekolah selama dua siklus, melalui pengisian angket berupa Instrumen Penilaian Kinerja Guru I dan II diperoleh data bahwa kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran meningkat sebesar 35,71% sedangkan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran meningkat sebesar 22,22%. Hal ini berarti dengan tindakan yang dilakukan Kepala Sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam mengefektifkan pembelajaran sebesar 28,21%.